TBNews Sumbar – Upaya penanganan korban banjir bandang dan lahar dingin di Sumatera Barat terus diperkuat. Pusdokkes Polri mengirimkan 15 dokter spesialis untuk mendukung proses identifikasi jenazah yang kini terpusat di posko Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumbar dan RS Bhayangkara Padang.
Tim medis tersebut terdiri dari dokter forensik, dokter gigi forensik, ahli DNA, serta dokter umum. Mereka bertugas melakukan pemeriksaan ilmiah terhadap jenazah agar dapat segera diketahui identitasnya dan diserahkan kepada pihak keluarga.
Kabid DVI Pusdokkes Polri, Kombes Pol dr. Wahyu Idayati, mengatakan bahwa kondisi sebagian besar jenazah sudah tidak memungkinkan untuk diidentifikasi menggunakan metode visual.
“Banyak jenazah yang sudah disimpan beberapa hari sehingga mengalami kerusakan berat. Identifikasi melalui ciri fisik sangat sulit dilakukan. Karena itu kami langsung mengutamakan metode ilmiah, khususnya lewat pemeriksaan DNA, ” jelasnya saat ditemui di RS Bhayangkara Padang, Rabu (3/12/2025).
Proses identifikasi dilakukan melalui pengambilan jaringan tubuh jenazah maupun usap pipi (buccal swab), kemudian sampel dikirim ke laboratorium DNA di Jakarta.
Seiring itu, pengumpulan data keluarga korban melalui posko ante-mortem juga terus dilakukan untuk keperluan pembanding DNA.
“Waktu keluarnya hasil sangat bergantung pada kualitas sampel. Berdasarkan pengalaman, durasi bisa tiga hari sampai dua minggu, ” tambah dr. Wahyu.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Susmelawati Rosya menyampaikan pembaruan data korban hingga pukul 09.00 WIB sebanyak 193 orang meninggal dunia, 216 orang masih dinyatakan hilang, 61 jenazah sudah teridentifikasi dan 32 jenazah masih dalam proses identifikasi di RS Bhayangkara.
“Update data berikutnya akan kami rilis malam ini pukul 22.00 WIB, ” ujar Susmelawati.
Dengan semakin banyaknya tenaga ahli yang dikerahkan, proses identifikasi diharapkan berjalan lebih cepat sehingga para korban dapat segera dimakamkan secara layak oleh keluarga.
Kehadiran tim DVI Polri menjadi bukti bahwa penanganan bencana tidak hanya berfokus pada evakuasi dan penyelamatan, tetapi juga memberikan kepastian dan keadilan bagi keluarga korban.
“Ini adalah bagian dari tanggung jawab kemanusiaan Polri untuk memastikan setiap korban mendapatkan identitasnya kembali, ” tegas dr. Wahyu.
Upaya identifikasi akan terus dilakukan secara intensif hingga seluruh jenazah berhasil terdata dan diserahkan kepada keluarga.
(Berry)

Dina Syafitri